Musim hujan adalah satu diantara musim dari dua musim yang ada di Indonesia. Musim itu yaitu musim kemarau serta musim hujan. Berikut dua musim yang berlaku di negeri kita serta bebrapa lokasi lain yang ada pas pada garis khatulistiwa oleh karena itu lalu kita di kenal sebagai negara tropis atau beriklim tropis. Musim penghujan yang ditandai dengan terjadinya hujan di nyaris selama seharian, berikan efek positif serta negatif sekalian. Efek positifnya pasti banyak serta efek negatifnya satu diantara yang seringkali serta paling banyak kita hadapi yaitu demam berdarah yang disebabkan oleh virus lewat gigitan nyamuk aedes aegypty. Penyakit ini harus kita cermati lantaran bila tak dapat menyebabkan akibat yang fatal yakni kematian. In Shaa Allah bila kita sigap serta siaga, penyakit ini dapat kita hindari. Indonesia sendiri adalah negara peringkat dua dunia sesudah Brazil dalam masalah demam berdarah atau DBD. Menurut data Kementerian Kesehatan, th. 2009-2011 di Indonesia terdaftar 1125 kematian akibat DBD. Hal semacam ini meletakkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat kematian paling tinggi akibat DBD di Asia Tenggara. Lantas bila sekian kasusnya, bagaimana langkah menghindar mengembangnya penyakit ini? terlebih dulu pasti kita harus mengerti apa yang mengakibatkan serta jadi penghubung virus penyakit ini menebar. Sesudah memahami pemicunya, kita dapat dengan pas bikin gagasan untuk menanggulanginya. Nyamuk Aedes Aegypti adalah penghubung paling utama penyebaran virus dengue yang membawa penyakit demam berdarah pada manusia. Jadi berarti penyakit ini berkembang biak lewat penghubung gigitan nyamuk serta tak segera ditularkan oleh orang yang terserang demam berdarah begitu DBD tidaklah termasuk juga type penyakit menular. Nyamuk aedes aegypti ini berkembang biak di lokasi berpenduduk tinggi seperti di kota-kota besar atau lokasi tempat tinggal padat masyarakat yang mempunyai iklim lembab serta hangat. Nah bila rumah kita termasuk juga kedalam kelompok ini, bermakna kita harus siaga terlebih ketika musim hujan lantaran memanglah nyamuk-nyamuk ini makin “aktif” di musim penghujan.
No items
No items
Copyright © 2008-2019 University of Southampton